My Story



Satu sayang, satu Cinta, Dua cincin
AWAL YANG INDAH
Pagi yang cerah di akhir bulan Mei, terlihat murid – murid berseragam Putih merah lengkap dengan atribut berbaris di lapangan sekolah dengan suasana hening, hati gembira & sedih karena harus meninggalkan tempat dimana pertama kali mengenal bangku sekolah, mengenal guru, teman – teman, hari – hari yang selalu ceria, tapi akhirnya juga harus berpisah dengan mereka, di hari terakhir sekaligus pelepasan Siswa dan Siswi yang telah berhasil LULUS menuntut ilmu di sekolah dasar, sumua teman – teman telah memilih sekolah mana yang akan mereka tuju sebagai tempat menuntut ilmu selanjutnya
( Sekolah Menengah Pertama ).
Siiiinnnn....?? ” terdengar suara pelan memanggil nama ku dari belakang, aku pun menoleh kebelakang perlahan, karena takut terlihat oleh kepala sekolah yang sedang menyampaikan pesan – pesannya.
“ oh....! ternyata Rara yang memanggil ku, terlihat dia menunjuk tangannya kearahku
“ Kenapa ra.... ? “ Aku bertanya kembali dengan suara pelan
kamu rencana masuk SMP mana.... ? “ dia bertanya kembali
“ Aku tidak tau, belum kepikiran ni... “ dengan raut wajah bingung aku menjawab
Masuk SMP Negeri 2 saja yuk.... ?” rara menyarankan
“ ehmmm... aku pikir dulu ya... “ jawabku
OK.... !!! “ balasnya sambil tersenyum
Aku pun membalas senyumanya dan memalingkan kepalaku kearah depan.
Setelah beberapa lama berdiri akhirnya waktu yang di nanti pun tiba, terdengar suara guru yang berteriak menyuruh kami untuk berjalan dengan rapi berurut untuk bersalaman serta mengucapkan maaf, sekaligus berterimakasih atas didikan guru – guru. Terlihat tetesan air mata pun jatuh berderai tapi tetap bergembira karena telah berhasil Lulus. Teman – taman juga tak lupa bersalaman serta mengucapkan maaf, tetesan air mata di antara kami pun tak mampu untuk di tahan. Mulai membuat rencana untuk mendaftar di sekolah menengah pertama yang terfavorit, tapi hati ku tak tertuju pada sekolah favorit itu, melainkan tertuju pada sekolah yang dapat dikatakan jauh sekali dari kata favorit, entah ada apa dan kenapa hatiku tertuju pada sekolah itu. Selesai acara perpisahan sekaligus pelepasan siswa dan siswi yang telah lulus, kami pun kemudian bergegas pulang.
***
Dua Minggu Berlalu . . .
            Senin ketiga dibulan juni, hari pertama mendaftar di sekolah menengah pertama. Sesuai dengan yang aku rencanakan tepat pukul 07. 30 pagi, aku telah siap untuk berangkat menuju sekolah yang aku pilih dengan membawa sebuah berkas, berharap diterima bersekolah disana. Karena jaraknya cukup jauh jadi harus manaiki kendaraan untuk sampai disana dan taxi pun menjadi pilihan ku, tidak lama menunggu aku pun segera pergi bersama dua orang teman ku, dan mobil pun melaju menuju sekolah itu.
            Beberapa menit kemudian kami pun sampai di sekolah yang aku rencanakan yaitu SMP Negeri 4 Nunukan, Kalimantan Timur.
            baru jam segini saja sudah banyak bapak dan ibu yang membawa anaknya untuk mendaftar sekolah ya,,,, ? “  seru temanku winda
            “ iya... ya.... !! “ jawabku walupun sedikit resah kalau – kalau tidak diterima disekolah ini
            Kami bertiga pun kemudian duduk di sebuah kursi panjang di bawah pohon tak jauh dari tempat pendaftaran, sambil menunggu pendataran sekolah dibuka.
            Mataku yang sedari tadi melihat kesegala arah, kemudian terhenti pada satu titik, seperti orang yang melihat satu keanehan aku pun sejenak terdiam, namun otak ku berfikir sesuatu tentang apa yang ku lihat sambil terdiam dan berfikir tentang sesosok laki – laki yang tengah berjalan sambil tertawa dengan teman – temanya di tengah lapangan sekolah itu, dan  mendekat ke arah tempat mendaftar. Masih terdiam dan berfikir seakan – akan aku mengenali salah seorang laki – laki yang tengah berjalan itu, sesaat aku teringat teryata salah satu laki – laki yang berjalan itu adalah seseorang yang telah menabrak ku dan menjatuhkan Es Cream ku sewaktu istirahat saat mengikuti pertandingan olahraga antar sekolah dasar waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, di Stadiun olahraga Nunukan. Dalam benak ku aku berdoa agar dia tidak di terima disekolah ini, karena pasti hari - hari ku bakal tidak seru karena ada dia, sedikit sesal aku mengeluh.
Kemudian tangan teman ku yang menyenggol lengan ku, dengan tidak disengaja menyadarkan ku dari lamunan ku.
eh,,,, maaf,,,, !! “  kata ardi, sambil memohon
“ iya,,,, tidak apa-apa koq.... ! “ jawabku sambil tersenyum
 woyyy,,, udah dibuka tue pendaftaranya, yuk .... ambil formulir
Pendaftaran...??”  kata winda maengajak kami, sambil berdiri dari tempat duduknya.
“ Ok.... !!!” aku pun kemudian berdiri bersamaan dengan ardi
            Sambil berjalan menuju tempat pendaftaran untuk mengambil formulir dan mengisinya. Setelah selesai mendaftar kami pun kemudian berjalan – jalan mengelilingi sekolah itu hanya untuk melihat bagaimana keadaan ruang kelasnya walaupun hanya melihat dari luar jendela. Tak lama kami berkeliling sekolah itu kemudian kami pun segera pulang, dan kembali lagi keesokan harinya untuk melihat pengumuman diterima atau tidaknya bersekolah disitu.
***
Kesokan harinya . . .
            Dalam hati selalu berdoa agar diterima bersekolah di SMP Negeri 4 Nunukan, Kalimantan Timur.
            Pengumuman kini telah ditempel, cukup sesak dan susah untuk melihatnya karena banyak juga bapak dan ibu yang ingin melihat nama anak mereka, sesaat kemudian akhirnya kami pun bisa melihat pengumuman dari kertas pertama aku tidak menemukan nama ku, hanya nama temanku yang ku temukan Windasari di no urut 60, aku tidak putus asa ku lihat satu persatu kertas itu dan akhirnya nama ku ada juga, ternyata namaku  nomor pertama 01 dengan nama lengkap ku “ Sintia kartika “, aku gembira sekali rasanya tidak menyangka aku berhasil masuk sekolah ini, tapi rasa sedih ku juga ada karena teman ku yang ber ardi tidak diterima, walaupun sedih tapi dia tetap tidak putus asa.
            Setelah mendengarkan arahan dari guru, bagi yang diterima masuk sekolah, kami kemudian disuruh untuk daftar kembali keesokan harinya untuk menyerahkan persyaratan masuk sekolah. Saat berjalan pulang keluar dari pagar sekolah itu aku melihat dia lagi, cowok yang aku tidak suka itu alias aku benci sekali. Dari kejauhan aku melihatnya sangat gembira, jangan – jangan dia..... “ oh tidak..... !!! “ batinku rasanya berteriak, tapi semoga saja tidak seperti yang aku bayangkan.
            Esok harinya, setelah selesai menyerahkan persyaratan masuk Sekolah Menengah Pertama dan telah mengetahui ruangan mana tempat kami belajar nanti, serta atribut apa saja yang harus dibawa saat pelaksanaan MOS ( Masa Orientasi Siswa ) aku dan winda kemudian segera pulang.  Selama perjalanan pulang winda bertanya kepada ku
            Sin,,,, ? ruang kelas mu di mana ? “ tanyanya memecahkan keheningan perjalanan pulang kami
            “ tadi dikertas pengumuman ruang kelas A, tapi tidak tau di bagian mana...!! “ sambil sedikit bingung aku menjawab
            “ oh,, ia,,, kasihan ya, Ardi tidak di terima.....??”  winda bertanya dengan wajah lesu
            “ ehmmm,,,, ia,,,, kasihan dia...!” jawab ku turut sedih
Sambil melihat kearah luar dari dalam taxi yang kami naiki dan kami pun kemudian menikmati perjalanan pulang itu dengan hati gembira dan sedih. Selama perjalanan pulang aku teringat lagi dengan cowok yang kemarin aku lihat, sejenak aku teringat kalau tadi aku tidak melihatnya, dalam batin ku gembira karena pasti dia tiadak diterima masuk sekolah itu “ Hahahaha.... ??? “ aku tertawa dalam hati. Tak terasa perjalanan akhirnya tiba juga di rumah.
  
KEJUTAN DARI SENIOR
Senin pagi yang menegangkan...
            Pintu gerbang sekolah telah menanti, senior – senior telah menanti kedatangan kami, dengan wajah ganas, marah dan tanpa senyum sedikit pun di wajahnya. Aku berjalan perlahan menghampiri pintu bersama dengan teman – teman yang baru saja aku kenal pagi ini, belum menghampiri pintu gerbang terdengar suara teriakan seorang senior cewek “ wooooyyyyy. . . . . jangan jalan santai . . . .  CEPAAATTTT . . . .  !!!!!”  setelah mendengarkan teriakan itu, kami pun kemudian berlari kearahnya dengan pakaian yang layaknya orang gila, dengan rambut yang di ikat kecil sesuai tanggal lahir,  dengan tali pinggang  yang terbuat dari tali rapia, tas yang terbuat dari karung, dan tak lupa kaos kaki yang kami pakai pun warnanya berbeda pula.
            Rasa takut terbayang di otak ku,   dalam batin aku berkata “ begini rasanya di MOS, kakak kelasnya tidak ada yang baik, galak semua ni . . . .  huuuffftttt . . . . !! “ sambil jalan perlahan dan tertunduk kami melewati satu persatu senior kami, lalu berbaris di lapangan sekolah. Aku meliahat kesegala arah untuk mencari apakah teman SD ku ada yang masuk di sekolah ini, ternyata hanya aku seorang yang berasal dari sekolah ku.
            “ SIIIIIAAAAAPPPPPP GERAK . . . . !!! “ aku terkejut dan melihat kearah depan, ternyata salah seorang teman kami di perintahkan untuk merapikan barisan kami, kemudian setelah rapi dia kembali kebarisannya. Terlihat seorang guru laki – laki dengan postur tubuh yang cukup tinggi dan warna kulitnya yang sedikit hitam itu telah berdiri tegak di hadapan kami semua, dan kemudian dia telah siap untuk menyampaikan arahannya.
            Assalamuallaikum WR . WB . . . .  dan Selamat pagi . . . ???? “ guru itu berteriak dengan lantangnya.
            “ Waallaikumsalam WR. WB. . . . Selamat pagi Paakkkk. . . . !!! “ serentak kami menjawab.
Kemudian suasana kembali hening...
            Selamat datang di SMP Negeri 4 Nunukan. . . . . ! Perkenalkan nama saya LAMIJA, tapi panggil saja dengan nama Pak Jay. . . . ! hari ini saya akan membacakan nama – nama dan kelas mana yang dia masuki, jadi saya harap siapa saja yang telah saya sebutkan namanya tolong memisahkan diri dan membuat barisan baru di depan kelasnya. Mengertiiiiii. . . . . ? “ dia menjelaskan dengan lantang dan sedikit galak
            “ Mengerti Pak. . . . . !!!!!! “ Serentak pula kami menjawab.
            Baiklah saya akan membacakan dari yang kelas A . . . ! “  kemudian pak jay membacakan nama satu persatu dan terlihat beberapa orang telah berbaris didepan kelas A. Tak lama kemudian aku mendengar nama ku juga di sebutnya
Sintia Kartika, , , , ???   pak jay berteriak memanggil nama ku.
            Segera ku berlari kearah kiri ku menuju barisan yang baru tepat di depan kelas A, dalam hati ku berkata “ Astaga, , , ! tidak ada seorang pun yang ku kenal disini. . . ! “ sambil melihat barisan didepan dan di kiri ku.
            Tidak lama kemudian pak jay, telah selesai membacakan nama dan membagikan kelas kami.
            Baiklah . . . karena tugas saya saat ini telah selesai, maka saya akan melimpahkan kalian semua diawasi oleh kakak kelas, sekaligusuntuk  melaksanakan Masa orientasi kalian yang akan berlangsung selama tiga hari. . . !! Jelas. . . . ?” Pak jay memberikan penjelasan
            “ Jelas Paaakkkk . . . !!! “ jawab kami
            Para panitia MOS. . . Jelas . . . ? “ menanyakan kembali kepada senior kami yang juga ikut berbaris di sebelah kanan pak jay, sembari menoleh kearah mereka
            “ Jelas pak. . . . !!! “ jawab mereka serentak
            karena semuanya telah mengerti, bapak akhiri . . . Wasallamuallaiku WR. WB . .  selamat pagi . . .  ?? Selamat menjalankan Masa Orientasi kalian. . . ?? “  di berkata kemudian beranjak pergi meningglkan kami yang berbaris di lapangan
            “ Walaikumsallam WR.WB . . . Pagi Pak. . . . !! “ kami menjawab sambil melihat guru itu pergi meningganlkankan  kami.
            Sesaat kemudian kami dipersilahkan untuk masuk kelas masing – masing, dan menepati kursi masing – masing. Aku duduk dibarisan kedua dibangku pertama, bersama seorang teman baru ku yang bernama Rahma, anaknya baik dia tidak sungkan berkenalan dengan ku, dan dialah teman pertama ku dikelas ini.
            Disaat kami asyik ngobrol berdua, tiba – tiba lima orang senior datang kekelas kami, seakan kedatangan monster yang sangat mengerikan dan suasana kelas kemudian menjadi hening bahkan pulpen jatuh pun terdengar.


Terkejut . . .

            Mataku tiba – tiba melirik ke arah belakang sebelah kanan ku, terlihat bayangan sosok orang yang tidak pernah ingin ku lihat, tapi tidak lama ku melihat kemudian mata ku tertuju kembali ke melihat ke atas meja dengan kepala tetap tertunduk dan hati penasaran dengan sosok yang samar – samar terlihat.
            Beeeerrrrrrdiiirrriiiiii.....iiiiii....iiiii..........” teriak seorang senior cewek yang berada di depan kami dengan rasa kaget kami serentak berdiri, sambil di ikuti dengan suara tawa mereka. Sambil tetap tunduk kami berdiri, dalm hati berkata
            mau diapain kami semua ni,,,,,,, ???? “  tetap dengan rasa takut ku, dan aku fikir, apa yang aku rasa sama dengan teman – teman yang lain.
            dag,,,dig,,,,dug,,,, “  jantungku berdetak cepat, seakan akan ingin terjadi sesuatu dan.........
            Heeeyyyyyy. . . .  kamu . . . .  Sintia Kartika . . .  ? “ sambil berteriak dan berjalan mendekatiku, jantungku terasa ingin jatuh ketika senior cewek memanggil  nama ku dan menghampiri ku, tapi aku tetam tertunduk sambil berkata
            iya. . . . ka . . . !!! Saya Sintia Kartika. . . . “  dengan rasa gugup, aku menjawab panggilannya.
Sekarang kamu keluar dan cari kakak kelas kamu yang bernama RIYAN. . kalau sudah ketemu , bilang dengan dia I LOVE U kakak, , , ! sampai dia membalasnya, lalu tulis balasannya di kertas dan jangan lupa minta tanda tanggannya, waktu mu Cuma 10 Menit. . . .  ingat 10 Menit. . . !!! Seeekkkaaaarraaanggggg. . . . . !!!! “ waduh tamatlah aku, dikerjain sama kakak kelas ni, mana aku tidak tau lagi yang mana tue senior . . .
kacau . . .  kacau . . . kacau. . .  !!! “ hatiku seakan menjerit....
Sambil berjalan menuju keluar ruangan kelas, tapi ku sempatkan melihat sosok yang samar – samar kulihat tadi, betapa terkejutnya aku ternyata orang yang aku lihat adalah

AGUS. . . !
Darimana saya bisa tau namanya, karena sebelum sampai pintu keluar dia sempat dipanggil hehehehe. . . . 
Lanjut Ceritanya. . .
Setelah lama berkeliling sekolah dan bertannya – tanya plus dikerjain sama kakak kelas agar di beritahukan nama kakak kelas itu, akhirnya aku bertemu juga dengan dia, yang sedang asyik duduk di depan ruangan LAB . Bahasa. Awalnya Cuma menduga – duga, kalau itu dia . . . akhirnya aku dekati saja. . .
Permisi kak. . . . ? Kenal dengan kak Riyan kah ? ? ? “ dengan rasa gugup aku bertannya

saya de. . . !!! kenapa ??? “  jawabnya, cuek. . .
maaf kak mengganggu, , , , saya di perintahkan untuk bilang  I LOVE U sama kakak, tapi kakak juga harus balas, lalu tulis dan minta tanda tangan kakak di kertas ini. . . ? “  dengan tertunduk malu aku berkat
oh. . . . ! sini kertas dan pulpennya. . . “ sambil menarik kertas dan pulpen yang ku pegang, dan aku masih tetap tertunduk di hadapannya.
ini. . . !!! “  sambil memberikan kembali pulpen dan kertas yang tadinya putih bersih, kini ada tulisan I LOVE U TO. . . plus tanda tangannya. Gembiranya hatiku. . .
“ Eh. . . . ? ? ? udah tu . . !!! pergi sana, nanti kamu dimarahi. . . !! “ aku terkejut
            eh, , ,  terima kasih kak. . .  permisi , , , ?? “ dengan hati senang aku, berlari menuju kelas. Aku pikir aku lewat dari waktu yang di tentukan, ternyata tidak. .
Hufff. . . . !!!
ini kak. . . ?? “ sambil menyerahkan selembar kertas tadi
bagus. . . !! duduk sana ? “ sambil memutar badan dan jalan menuju tempat duduk ku, sambil sesekali melihat ke tempat duduk sebelah kanan itu, tapi aku tidak melihat dia lagi, apa dia lagi dikerjain ya ? ? ?
“ eh, sintia . . .  mulai hari ini nama kamu saya ganti, BENG –BENG. . . ! kalau saya teriak nama kamu, kamu harus jawab ASYIK BERAT. . . ! Mengerti. . ? “ seorang senior cowok yang biasa di panggil dengan nama kak Ali tu, mengganti nama ku.
iya kak . . . ! mengerti . . ! “ jawab ku sambil tetap tunduk menatap meja.

Sesaat kemudian seorang kakak kelas masuk ke ruangan kelas kami, sambil berkata
            ada pertunjukan romantis nie. . . !!! selamat menyaksikan . . !! “ setelah dia turun, masuk dua orang siswa cowok dan cewek yang sedang dikerjain naik ke depan kelas.
            hahahahaha. . . . !!! ternyata ci Agus yang nyebelin itu sedang dikerjain, dengan kakak kelas, dia sedang di pasangkan dasi dengann si cewek itu, yang aku sendiri tidak kenal, tapi denger kakak kelas cerita itu pacarnya. . . ! hahahaha. . . mampus kamu . . . “ dalam hati ku berkata sambil tetap melihat adegan mereka.
            Setelah selesai melihat pertunjukkan itu, kami pun di beri istirahat sebentar kemudan kembali kekelas.
 

 
Tidak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi . . .
Bergegas kami berlarian masuk menuju ruangan dan duduk di tempat masing – masing. Lanjut lagi proses dikerjain kakak kelas, ada yang disuruh nyanyi lagu potong bebek angsa dengan huruf vocal O terus di ikuti oleh semua yang ada dikelas, disuruh goyang, ada yang baca puisi, dan yang paling lucu ada yang disuruh nembak cewek dengan pantu, , , lucu banget, sampai tidak terasa sudah waktu jam pulang, setelah dapat pengarahan dari kakak senior kai pun di persilahkn pulang.
MOS hari pertama selesai dan tinggal dua hari lagi.
Lanjut cerita aja ya. . .
( ke esokan harinya tidak usah panjang lebar, saya lanjut yang “ MOS ke-2 dan ke-3 “  )
            Semuanya sama saja seperti MOS yang pertama, Cuma bedanya hanya di perintah kakak kelas, hari ke-2 kita di latih untuk baris – berbaris dan bagaimana proses upacara, kebetulan yang di tunjuk sebagai petugas upacara adalah dari kelas ku, kelas VII A, mana aku ditugaskan sebagai pembaca undang – undang lagi. Setelah latihan upacara, proses dikerjain kakak kelas masih juga lanjut, hingga pulang. Hari ke-3 ini sedikit berbeda karena, hanya latihan upacara dan mencatat jadwal yang diberikan, karena hari senin sudah aktif bersekolah, lanjut sebelum pulang kita di kumpulkan lagi di halaman sekolah mendengarkan guru yang memberikan arahan dan pemberitahuan bahwa MOS telah berakhir dan diucapkan juga selamat datang di SMP Negeri 4 ini. Serentak semua, bersorak bahagia. Lalu kak Ali salah satu kakak kelas tidak lupa nyampaikan permintaan maaf, sekaligus mewakili kakak kelas yang lainnya.
Selesai dan kami pun di persilahkan pulang.
HOREEEeeee. . . .  !!!
***
Hari Pertama Sekolah
            Senin yang indah dan awal yang sepertinya indah juga. . . .
Pagi ini kami semua seluruh siswa dan siswi SMP Negeri 4 berkumpul dihalaman sekolah, untuk bersiap – siap melaksanakan upacara pagi ini.
            Aku berdiri disebelah kiri dengan seorang cowok, yang bertugas sebagai pembaca doa dan aku sendiri ditugaskan sebagai pembaca undang – undang. Upacara pun dimulai, aku sempat gugup disaat pembaca susunan acara membacakan tentang suruhan untuk membacakan pembukaan undang – undang, dengan gugup aku pun melangkah kedepan selangkah dan mulai mengangkat lembaran pembukaan undang – undang kemudian langsung saja ku baca dengan suara lantang, selesai aku membaca aku kemudian kembali keposisiku, dan upacara kembali dilanjutkan.
            Tidak lama upacara pagi ini dilaksanakan, kami kemudian langsung membubarkan diri menuju kelas masing – masing. Didalam kelas aku kini tidak duduk sebangku lagi bersama Rahma lagi, melainkan dengan teman baru ku yang bernama Kartika untung saja, namanya tidak pakai Sintia di depan namanya hehehe. . . !
 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar